Wanita Harus Tahu Bahwa Menikah Itu Tentang “Sah” Bukan Tentang “Wah”
Januari 12, 2020
Edit
Loading...
Loading...
Iya, wanita harus tahu tentang ini, dan
harus selalu menyadari dengan bijaksana, bahwa menikah itu adalah tentang “Sah”
bukan tentang “Wah”, maka berhentilah selalu mengandai-andai untuk mengkonsep
pernikahan yang bila dipikir secara bijaksana memang kurang bermanfaat.
Jadi, tidak usahlah terlalu sibuk mikirin,
konsep ala princesslah, ala seribu satu malam lah, atau ala kebarat-baratanlah,
karena yang terpenting itu adalah doa para undangan yang hadir, jika itu
menyangkut sebuah resepsi atau yang disebut dengan “Walimahan”.
Lagipula untuk apa menghambur-hamburkan
uang sampai ratusan juta hanya untuk pesta yang sesaat. Ingat ya, yang
terpenting itu adalah sakralnya akad dan para saksi yang hadir serta para
undangan yang mendoakan, bukan dekorasi tempat ataupun semacamnya yang begitu
megah.
Dan apalagi yang paling penting untuk
mempersiapkan sebuah pernikahan? Yaitu persiapan batin yang berupa hati, karena
sudah tentu hidup dengan seseorang yang mempuyai karakter berbeda dalam satu
atap itu bukan satu hal yang mudah,
Benar-benar butuh persiapan hati untuk
saling memahami, saling memahami, dan saling menghormati agar hubungan yang ada
selalu menimbulkan rasa saling percaya dan saling terbuka satu sama lain untuk
menyongsong visi dan misi yang sama dimasa depan.
Ingatlah Wanita, Pernikahan Itu Bukan Ajang
Untuk Bermegah-Megahan Dan Kece-Kecean Semata, Tetapi Pernikahan Itu Untuk
Memulai Suatu Ibadah
Maka ingatlah wahai wanita, pernikahan itu
bukan jang untuk bermegah-megahan semata, dan bukan hanya untuk kece-kecean
kepada teman. Sebab, tak sedikita dari wanita jaman sekarang yang terlalu alay
dalam mempersiapkan dan mengimpikan pernikahan yang wah, yang tak lain hanya
untuk pamer “Ini lho konsep pernikahan saya, yang nggak bakal kalah megahnya
dengan pernikahanmu”…
Haduhhhh rek, yok opo iki. Menikah itu
bukan untuk berlomba-lomba mewah dihadapan siapapun, tetapi menikah itu adalah
sebuah janji bahwa kau mampu untuk meneruskan para mujahid-mujahidah Islam yang
tangguh
Maka tangguhkanlah niat menikahmu dengan sungguh-sungguh
dan bijaksana, sebab pernikahan itu adalah suatu ibadah, dan yang namanya
ibadah maka tak boleh sembarangan dalam memulainya, yang namanya hati harus
selalu merujuk pada penilaian Allah, bukan pada penilaian manusia.
Jangan Sampai Niat Hati Karena “LILLAH”
Berubah Menjadi Hati “LELAH” Hingga Akhirnya Kau Melupakan Untuk Merujukkan
Hatimu Pada Allah
Jangan sampai niat hati karena “Lillah”
berubah menjadi hati “Lelah” hingga akhirnya kau melupakan untuk merujukkan
hatimu kepada Allah. Memang ada yang seperti itu?
Ada, banyak pula. Sebab tak sedikit dijaman
sekarang wanita yang mengadakan resepsi gede-gedean hingga dipersiapkan
dikejauhan hari yang terbesit daam hatinya hanya sebuah kata:
“Duh, gimana ya ntar kalau hasilnya nggak
perfect” atau “Duh, gimana ya ntar kalau hasilnya malu-maluin dimata undangan
yang dateng”
Nah, ada nggak yang kahawatir seperti itu?
Banyak pastinya…karena nggak ada ceritanya orang mengkonsep pernikahan megah
itu dengan alasan “Duh, gimana ya ntar kalau Allah nggak suka?”
Ada nggak? So pasti nggak ada lah, semuanya
hanya sebatas penilaian manusia, sehingga yang tadinya niat nikahnya pure
lillahhi ta’ala menjadi lelah karena penilaian manusia.
Upayakanlah Niat Menikahmu Yang Besar,
Bukan Hanya Niat Membuat Resepsinya Yang Besar
Maka, upayakanlah niat menikahmu yang
besar, bukan hanya niat untuk membuat resepsinya yang besar, agar kesakralan
dalam pernikahan itu benar-benar kamu rasa sempurna setelahnya.
Sebab tak sedikit pula jaman sekarang
orang-orang yang saking sibuknya menyiapkan acara resepsinya sampai lupa
menyiapkan keadaan hatinya.
Sehigga apa? Sehingga setelah resepsi
pernikahan selesai banyak sesuatu yang terjadi dan semua itu datang dari
persiapan hati yang kurang matang.
Bukan karena ketidak cocokan dan sebagainya
seperti yang digumamkan para pemilih rumah tangga yang seumur jagung saat ini,
yang tiba-tiba mengajukan jalan pintas perceraian hanya karena beralasan sering
terjadi percekcokanlah, sering berbeda pendapatlah, sering tengkarlah, dan
sebagainya.
Memang kamu pikir pernikahan yang langgeng
itu adalah ia yang tak pernah dihinggapi suatu permasalahan? Bukan, mereka
hanya tahu bagaimana mempersiapkan hati, sehingga masalah apapun yang datang
selalu terselesaikan dengan mudah dan bijak.
Menikah Itu Tidak Harus Megah, Apalagi
Sampai Melupakan Sunnah Yang Sakral Demi Terlihat Mewah Dimata Manusia
Sebab itulah wanita harus tahu akan hal
itu, bukan cuma persiapan lahiriah saja yang harus megah, tetapi hatilah yang
lebih utama.
Maka ingatlah baik-baik, menikah itu nggak
harus megah, apalagi nantinya sampai melupakan sunnah yang sakral hanya demi
terlihat mewah dimata manusia, bukan terlihat baik dimata Allah.
Sederhanakanlah Acara Pernikahan, Tetapi
Mewahkanlah Niat Hati Karena Lillah, Sebab Allah Menyukai Sesuatu Yang
Sederhana Bila Hal Itu Hanya Hal Keduniaan
Jadi, sederhanakanlah acara pernikahan,
tetapi mewahkanlah niat didalam hati untuk selalu mendapat kebaikan dari Allah,
agar hati tetap dalam keadaan Lillah, sebab Allah menyukai sesuatu yang
sederhana bila hal itu hanya hal keduniaan semata.