Inilah Tanda-Tanda 100 Hari Menjelang Kematian
Februari 10, 2020
Edit
Loading...
Loading...
Tanda-Tanda Kematian Menurut Imam
Al-Ghazali
Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tidak
dipungkiri lagi bahwa kita hanyalah menunggu waktu untuk kembali kepada Sang
Pencipta, tanpa tahu kapan hal itu akan terjadi, di mana kita akan mati dan
bagaimana kita mati. Semua merupakan rahasia Illahi yang tidak akan pernah
diketahui oleh manusia.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
berikut ini: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS. Luqman: 34).
Hanya saja dengan bekal keimanan dan
ketakwaannya, sesorang bisa saja lebih peka terhadap tanda-tanda kematian yang
akan mendatanginya.
Sebagaimana Imam Al-Ghazali yang
diriwayatkan telah mengetahui tanda-tanda akan datangnya kematian sehingga
beliaupun mempersiapkan diri dalam menghadapi sakaratul maut.
Termasuk dengan mandi, berwudhu dan
mengenakan kain kafan hingga sebatas tubuhnya karena untuk bagian kepala beliau
meminta bantuan kakaknya, yaitu Imam Ahmad. Hingga akhirnya beliau wafat ketika
sang kakak mengkafani bagian wajahnya. Adapun tanda-tanda akan datangnya
kematian menurut Imam Al-Ghazali adalah seperti berikut ini:
Tanda-tanda Kematian 100 Hari Pertama
Tanda kematian di 100 hari sebelum ajal
menjadi peringatan bagi hamba yang dikehendaki-Nya. Karena pada dasarnya semua
umat muslim akan merasakan tanda ini, hanya saja kemungkinan ada yang menyadari
sebagai tanda kematian namun ada pula yang mungkin mengabaikannya.
Adapun tandanya lazim terjadi setelah waktu
Asar, dimana seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki seolah bergetar
hingga menggigil. Bagi mereka yang menyadari tanda ini tentu akan memanfaatkan
waktu hidupnya dengan sebaik mungkin untuk mencari bekal yang akan dibawa mati
nanti.
Tanda Kedua 40 Hari Sebelum Kematian
Tanda kematian di 40 hari sebelum ajal
lazim terjadi setelah waktu Asar, dimana pada bagian pusat akan terasa
berdenyut. Selain itu diriwayatkan pula bahwa sebelum ajal menjemput telinga
terasa berdengung secara terus menerus.
Tanda Ketiga 7 Hari Sebelum Kematian
Pada orang yang tengah sakit keras, pada
hari ke-tujuh menjelang kematian selera makan justru meningkat sehingga ingin
menikmati makanan tertentu sesuai keinginannya.
Tanda Keempat 3 Hari Sebelum Kematian
Lazim dirasakan adanya denyutan pada tengah
dahi, nafsu makan menurun atau bahkan tidak mau makan. Mata akan terlihat
memudar sehingga tidak lagi bersinar, hidung perlahan turun, telinga terlihat
layu dan telapak kaki sukar ditegakkan.
Tanda Kelima 1 Hari Sebelum Kematian
Sesudah waktu Asar, akan terasa sebuah
denyutan pada bagian ubun-ubun sebagai pertanda bahwa tidak akan menemui waktu
Asar di keesokan harinya
Tanda Akhir Dimana Kematian Telah Datang
Akan terasa dingin di bagian pusat hingga
turun ke pinggang selanjutnya menjalar naik ke bagian halkum, sehingga harus
senantiasa berdzikir dan mengucapkan kalimat syahadat secara terus menerus
sampai malaikat maut menghampiri dan menjemput ruh untuk kembali kepada Allah
yang memilikinya.
Lalu bagaimana dengan kematian mendadak
yang sering terjadi di sekitar kita?
Ada kalanya kita masih menjumpai sanak
saudara atau tetangga di pagi hari, namun ternyata di sore hari mereka sudah
berpulang, entah karena mengalami musibah atau bahkan dalam keadaan yang tidak
sakit sedikitpun.
Tentu semua adalah ketentuan dari Allah
Yang memberikan kehidupan dan kemudian mewafatkan. Manusia sedikit pun tidak
memiliki daya upaya untuk menghindar atau menunda terjadinya kematian.
Allah SWT berfirman: “Tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS.
Al-A’raf: 34).
Kematian mendadak tentu menjadi fenomena
yang patut diwaspadai agar tidak menimbulkan penyesalan di alam kubur nanti.
Dalam beberapa riwayat, banyaknya kematian mendadak merupakan tanda akhir zaman
yang ternyata sudah sering kita temui saat ini.
Sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa
mempersiapkan diri menghadapi kematian kapanpun ajal menjemput. Berserah diri
kepada Allah dan memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya melalui
peningkatan keimanan maupun ketakwaan serta akhlak yang lebih baik lagi akan
menjadikan kita lebih tenang dan damai dalam menghadapi kematian.
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah SAW bersabda: “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang
mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR.
Ath-Tabrani).