Untuk Para Ibu Muda yang Membesarkan Anak Sendirian, Kalian adalah Sebenar-benarnya Pengorbanan
Februari 07, 2020
Edit
Loading...
Loading...
Menjadi seorang ibu tentunya hal yang
dinanti-nantikan banyak wanita. Terlebih jika rejeki itu diberikan pada saat
umur masih muda, semangat masih tinggi, dan tenaga masih tersisa banyak. Tapi
bagaimana jika rejeki menjadi ibu diikuti dengan kenyataan bahwa kembali
sendiri, bahkan saat ini ada jiwa kecil yang harus kamu jaga?
Ibu tunggal, terlebih young single mom,
sesungguhnya kamu adalah jiwa yang sangat hebat.
Hebat karena berani mendahulukan
kepentingan anak meski artinya harus kehilangan pasanganmu. Pernikahan memang
tidak selalu indah. Tidak sedikit yang ditemani dengan pertengkaran, tapi tidak
sedikit pula yang membaik setelah hal itu terjadi. Bertahan dengan pasangan
setelah pengkhianatan juga merupakan hal yang hebat, selama pasanganmu mau
berubah dan menghargai keputusan kamu untuk tetap bersama. Lalu jika memutuskan
untuk berpisah, apa itu artinya kamu sudah gagal?
Kegagalan sejatinya tidak bisa dinilai dari
apa yang tidak berhasil kamu lakukan. Kegagalan dinilai jika kamu berhenti
berusaha, berhenti mencoba, hanya berhenti begitu saja. Memutuskan untuk
berpisah dan menjadi seorang single mom berarti kamu paham betul apa yang kamu
inginkan untuk masa depan anakmu. Memilih untuk berjuang sendirian, menghadapi
dunia tanpa pegangan menunjukkan betapa kuatnya hatimu.
Ketika perpisahan itu tidak bisa dihindari,
maka lepaskan. Jangan terus disesali, terlebih terus bertanya mengapa ini harus
terjadi padaku? Apapun itu, hal baik atau buruk yang terjadi padamu, semua itu
sudah diijinkan oleh Tuhan. Jika dipisahkan saat ini, mungkin itu cara Tuhan
untuk mengingatkan hal ini buruk untuk masa depanmu, berhentilah. Terlebih jika
perpisahan terjadi karena sebuah pengkhianatan. Tidak ada gunanya disesali
terlalu lama karena ada tangan-tangan kecil yang akan selalu menghapus air
matamu.
Jika kehadiran mantan pasangan hanya
membuat hatimu semakin terluka, maka pamitlah secara elegan. Katakan padanya
jika kamu butuh waktu untuk memaafkannya, untuk sekedar melupakan apa yang
sudah terjadi. Minta maaflah jika sembari menyembuhkan hati, kamu harus membawa
anak bersamamu yang artinya menutup kontak untuk sementara waktu. Lalu,
fokuslah pada hatimu, pada kesembuhan, pada hatimu yang terlalu sering
memaklumi kesalahannya. Sesungguhnya anak sangat peka akan perasaan ibunya.
Kamu mungkin sangat lelah. Semuanya harus
kamu kerjakan sendiri. Tidak ada lagi bahu yang bisa kamu sandari, tidak ada
lagi tangan yang akan memelukmu saat kamu kewalahan. Merasa sedih, bahkan
hingga menangis bukanlah hal yang tidak boleh kamu lakukan. Emosi itu harus
kamu salurkan agar kelak anak tidak jadi korban. Ambil waktu sebanyak yang kamu
mau, supaya hatimu tidak melulu merasa sendu.
Lalu ingatlah, ada langkah kaki kecil yang
akan senantiasa menyemangatimu. Ada tawa bahagia yang selalu terdengar saat ia
berhadapan denganmu. Kamu adalah pribadi yang kuat dan anakmu lebih butuh itu.
Jangan menyerah, setidaknya jangan hari ini. Untuk semua single mom di luar
sana, percayalah, Tuhan akan ganti semuanya dengan yang lebih baik.